Kamis, 11 November 2010

Usaha Unggulan Bordir Tasikmalaya

Bordir Tasikmalaya saat ini masih memiliki potensi pasar yang masih luas baik di dalam negeri maupun luar negeri, namun dengan kondisi persaingan yang semakin ketat, tetap membutuhkan inovasi produk dan pemasaran yang lebih kreatif. Kerajinan Bordir salah satu unggulan dari Kota Tasikmalaya, yang kemudian menempati rangking pertama di antara 10 kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat, yang juga mempunyai keunggulan bordir. Dahulu, orang mencari bordir itu untuk dua hal yakni mukena dan baju koko. Tapi, kemudian pada perkembangan berikut ternyata bordir itu bukan hanya pada dua produk tadi, melainkan ada pakaian toska yang ditempeli bordir.

Pengrajin Bordir Tasikmalaya



Orang Tasik memang terkenal ulet dan apik. Ini terlihat dari aneka hasil karya mereka yang umumnya mencerminkan keuletan lagi keapikan. Sebut saja kain bordir. Hanya tangan-tangan yang telaten dan jiwa yang harmoni lah yang mampu mengerjakan sebuah karya seni bernama kain bordir. Mojang Tasik adalah sosok yang ada dibalik kisah sukses kain bordir ini. Mereka telaten lagi kreatif dalam mengerjakan motif-motif floral yang indah dan menjadi ciri khas bordir Tasik.
Pada mulanya seni bordir datang ke Tasikmalaya sebagai serapan dari kebudayaan Cina, namun berkat tangan terampil dan ulet lagi kreatif kaum wanita kota Tasikmalaya, seni ini justru subur berkembang di sana. Tak berhenti sebatas itu, mereka juga membangun nilai tambah bagi seni bordir yang dikerjakannya. Maka terciptalah kebaya, tunik, blus, rok, selendang, kerudung, sprey, sarung bantal, taplak meja, baju gamis, mukena, baju koko, hingga busana sehari-hari dihiasi dengan bordir yang menarik. Tak mengherankan bila industri kain bordir merupakan salah satu produk unggulan dari kota Tasikmalaya.


Industri kain bordir sudah lama berkembang di Tasikmalaya. Sejumlah sentra industri bordir hingga kini terus berkembang di Tasikmalaya, yang terbesar terdapat di Keamatan Kawalu terutama di Desa Tanjung, Talagasari, Kersamenak, dan Karikil. Demikian juga industri bordir terdapat di kecamatan Cibeureum, khususnya Desa Mulyasari. Kini tak kurang dari 944 unit Industri Kecil Menengah (IKM) bordir bertebaran di seluruh wilayah kota Tasikmalaya dengan nilai produksi mencapai lebih dari Rp.252 milyar rupiah pada tahun 2002 dan terus mengalami peningkatan secara signifikan. Perkembangan industrinya mampu menyerap  lebih dari 8737 tenaga kerja yang sebagian besar adalah kaum wanita. Sehingga bordir Tasik juga dianggap sebagai sumber pendapatan dan ekspresi diri mojang Tasikmalaya.